KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Dalam Bacaan hari ini Yesus menanggapi dua peristiwa tragis yang menimpa sejumlah orang. Ia menegaskan bahwa penderitaan atau kematian mereka bukan karena mereka lebih berdosa daripada orang lain. Justru Yesus mengajak semua orang untuk melihat diri sendiri dan bertanya: Sudahkah aku bertobat?
Yesus lalu menceritakan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Pemilik kebun ingin menebangnya, namun pengurus kebun memohon agar diberi waktu satu tahun lagi untuk merawatnya, dengan harapan pohon itu akhirnya akan berbuah.
Pesan:
Dalam hidup sering kali kita merasa masih punya banyak waktu untuk berubah, untuk memperbaiki diri, dan untuk hidup lebih baik di hadapan Tuhan. Tetapi melalui bacaan yang kita dengar, kita diingatkan bahwa kesempatan tidak selalu tersedia selamanya. Tuhan memang penyabar dan belas kasih, tetapi Dia juga mengharapkan pertumbuhan dan perubahan nyata dari hidup kita.
Pohon ara yang tidak berbuah bisa menjadi gambaran tentang hidup yang tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, baik bagi Tuhan maupun bagi sesama. Masa Prapaskah adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi diri, sebagai sarana rekonsiliasi diri. Kita dapat bertanya pada diri sendri:
- Apakah hidupku sudah mencerminkan pertobatan sejati?
- Apakah aku sudah berbuah dalam hal kasih, kesetiaan, kejujuran, dan bela rasa terhadap sesama?
- Apakah aku bersedia memanfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan untuk bertumbuh dalam iman?
Kesimpulan:
Tuhan memberi kita banyak waktu dan kesempatan, tetapi Ia juga rindu melihat hidup kita menghasilkan buah. Maka hendaknya kita jangan menunda untuk bertobat. Kita gunakan masa Prapaskah ini sebagai kesempatan untuk berubah, bertumbuh, dan membawa dampak positif bagi siapapun dan dimanapun, kita menjadi berkat untuk sesama.
Renungan oleh : Fr. Paul.(komsos.purbowardayan)