(KOMSOS.PURBOWARDAYAN) – “Dan Día berkata kepada mereka. “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian dan beristirahatlah disana.”
“Jangan lelah, bekerja di ladangnya Tuhan…”
Adalah sepenggal lirik lagu yang sering kita nyanyikan untuk sekolah minggu atau rekoleksi bersama. Bekerja di ladang Tuhan memang mengasikkan, bukan hanya menambah relasi dengan saudara seiman atau lain iman, tapi lebih daripada itu, kita merasakan sukacita karena bisa ikut ambil bagian dalam karya penyelamatan Tuhan.
Namun, pernahkah kita merasa lelah?
Sebagai manusia, bahkan sebagai seorang Suster, saya pribadi sering kali letih, terutama saat berhadapan dengan pelayanan yang sulit, yang bukan hanya menguras energi tetapi juga emosi yang terkadang membuat saya bergumam,”mau jadi Suster, gini amat yaa….?”
Keluh kesah bisa saja keluar dari hati kita saat pekerjaan kita di ladang Tuhan kadang tidak membuahkan hasil yang kita harapkan, namun ada satu hal yang tidak boleh kita lupa kan yaitu; hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Meluangkan waktu atau quality time dengan Tuhan adalah kebutuhan utama kita sebagai pekerja, karena tentu saja apa yang kita lakukan bukan untuk kita sendiri ataupun orang yang kita layani, tapi lebih dari itu, semua adalah untuk kemuliaan Tuhan.
Beberapa waktu lalu, Saya mengambil waktu “quality time” dengan Tuhan dalam retreat pribadi; di mana Tuhan mengajak saya untuk menepi, dan menyepi dalam doa. Bagi saya, Retreat adalah waktu untuk merecharge Dan melihat kembali “perjalanan cinta” saya dengan Tuhan. Bukan hanya biarawan/biarawati yang diundang Tuhan untuk menyepi, namun kita semua sebagai anak-anak sekaligus pelayan.
Jangan takut lelah bekerja di ladang Tuhan.
Tetap semangat melayani yuuk…
Karena Roh Kuduslah yang memberikan kekuatan kepada kita dan memampukan kita melakukan pekerjaan dan pelayanan kepada mereka yang yang membutuhkan tangan, kaki, hati, dan pikiran kita.
Renungan oleh : Sr. Anastasia Imaniar Rusani, SS.CC.(Komsos.purbowardayan)