KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Saudara-saudari yang terkasih
Ketika kita mendapat kepercayaan atau diberi sebuah tanggungjawab yang mungkin bagi kita merupakan suatu hal yang luar biasa, tidak diduga dan bisa saja merupakan suatu hal yang langka, tentu dalam diri kita muncul berbagai pertanyaan dalam diri: “Mengapa saya?”, “Emang siapa sih saya ini?”, “Bukankah ada yang lebih cocok?”, dan ungkapan-ungkapan lainnya yang membuat kita ragu, tak pantas dan masih banyak lagi; seperti yang dialami oleh Nabi Amos dalam bacaan pertama hari ini.
Belum lagi, ketika menjalani tugas atau kepercayaan itu, bisa saja kita mengalami seperti apa yang dialami oleh para murid: ada keterbatasan, ada hal yang tidak boleh digunakan seperti fasilitas yang biasa kita gunakan dan masih banyak lagi. Itu bisa saja membuat kita khawatir, apakah kita bisa menjalani tugas atau kepercayaan itu atau tidak.
Melalui pewartaan Sabda pada hari ini, kita diundang sekaligus diteguhkan untuk terus memaknai seluruh panggilan dan perutusan kita sebagai orang-orang yang mengaku diri murid-murid Kristus. Berbagai tugas, tanggung jawab, kepercayaan dan apapun yang Tuhan telah berikan kepada kita, tentu semua itu karena Tuhan sangat mengasihi kita dan percaya bahwa kita mampu untuk melaksanakannya. Kendati harus berhadapan dengan berbagai situasi atau tantangan baik dari dalam diri maupun dari luar diri kita, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjuang sendiri. Dengan situasi, segala keterbatasan dan apapun yang kita miliki, justru itu menjadi ajakan bagi kita untuk senantiasa menaruh kepercayaan kepada Tuhan yang akan melengkapi, menyertai dan menguatkan kita melalui kuasa-kuasa yang diberikan-Nya kepada kita, seperti yang dialami oleh para nabi dan murid Yesus ketika menjalankan misi keselamatan di tengah dunia.
Mari kita mohon rahmat Tuhan, agar dari hari ke hari, kita semakin dimampukan untuk terus membiarkan Allah berkarya dalam seluruh panggilan dan perutusan kita di tengah dunia. Dia yang mengasihi kita bahkan jauh sebelum kita ada, akan selalu mencukupkan dan memampukan kita. Sebab, dengan kekuatan sendiri, kita tidak akan mampu menjalaninya dengan penuh. Percayalah, kalau Tuhan sudah mengutus, maka Dia akan mengurus kita dengan cara-Nya yang unik dan bahkan tidak kita duga.
Saya menutup permenungan singkat ini dengan sebuah ungkapan pada satu kartu ucapan yang meneguhkan kita dalam menjalani berbagai perutusan dalam kehidupan kita:
Aku membutuhkan tanganmu untuk terus memberkati. Aku membutuhkan hatimu untuk terus mencintai. Aku membutuhkan dirimu untuk melanjutkan karya penyelamatan.
Renungan oleh : RD. Ardianus Marlianto, Pr.(Komsos.Purbowardayan)