KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Ia hadir untuk menyelamatkan, namun ada saja yang menolak hal yang baik karena melihat latar belakang-Nya
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan, dalam realita ini, kadang atau bahkan seringkali orang lebih memandang dan menilai status seseorang, sehingga ini juga menjadi tolak ukur antara menerima atau menolak sesuai dengan kedudukan status.
Sebagian orang berpikir bahwa yang memiliki kebijaksanaan dan punya wawasan yang luas adalah mereka yang kedudukan statusnya lebih tinggi. Hal ini sangat jauh berbeda dengan sifat Allah. Semua orang sangat istimewa dan berharga bagiNya, dan bahkan yang di anggap rendah di kalangan masyarakat atau lingkungan ataupun keluarga, dialah yang terpilih karena kesederhanaan, kerendahan hati serta taat pada hukum Tuhan dan hidup berkenan di hadirat Allah.
Bacaan pertama hari ini menekankan agar kabar sukacita keselamatan Allah harus terus menerus diwartakan, entah didengarkan atau tidak. Meskipun ada penolakan, peran seorang nabi harus terus dilanjutkan dan dilakukan dengan penuh pengorbanan dan kerendahan hati, dan penuh kelembutan. Berkat hal2 baik ini yang juga akan mampu untuk membuat seseorang merasa tersapa dan mau percaya dan mengimani serta bertobat.
Pada bacaan kedua, dari surat Paulus, mau meneguhkan kita untuk tetap teguh, sabar dan kuat, karena kelemahan seringkali membuat orang merasa terpuruk, akan tetapi ini tidak berlaku bagi Paulus “jika aku lemah maka aku kuat “.penderitaan dan penganiayaan yang di alami oleh Paulus justru membuat dia semakin kuat dan semakin berakar pada Kristus. Penderitaan yang di alami oleh Paulus membuat menjadi daya dorong untuk baginya dan bagi kita untuk terus mewartakan Kristus kepada setiap orang.
Pada bacaan Injil, mengisahkan kisah Yesus di tolak oleh orang-orang-Nya sendiri karena mereka melihat latar belakangnya yang berasal dari keluarga yang sederhana.
Sanak saudara dan orang-orang sekitarnya tidak mau menerima Yesus, karena kesulitan yang mereka hadapi adalah bagaimana mungkin seorang yang mereka tahu latar belakangnya memiliki wibawa Ilahi? Pandangan seperti ini yang akhirnya membuat mereka tersesat dan menolak kebenaran dan sesuatu yang sebenarnya mau menyelamatkan hidup mereka karena mereka berpola pada status dunia bukan melihat misteri Allah yang sangat luar biasa.
Meskipun di tolak, Yesus tidak patah semangat ataupun marah, melainkan tetap lemah lembut dan rendah hati menghadapi peristiwa pahit itu karena Ia tahu bahwa Kelemah-lembutan serta kerendahan hati adalah kunci utama untuk mengenali rencana Allah.
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan…
Bacaan-bacaan Suci hari cukup mengispirasi dan menguatkan untuk menjalani kehidupan dan juga tanggungjawab kita sebagai pengikut Kristus, harus tetap teguh di tengah gempuran yang menghantam kita ketika kita mau mewartakan kebenaran dan kebaikan kepada dunia. Akan selalu ada saja kesusahan dan kesulitannya tersendiri ketika kita mau melakukan hal-hal baik itu, namun kita sebagai pengikut Kristus, kita mengambil sikap yang bijaksana agar tantangan-tantangan tidak membuat kita lemah dan patah semangat, dan kita berpola pada sikap Yesus ataupun seorang Nabi yang akan tetap teguh dan kuat serta tetap lemah lembut sehingga pewartaan akan kebaikan tetap berjalan dan bisa mampu mengapa banyak orang.
Kita juga perlu memperbaharui diri kita jika selama ini kita masih seperti sanak saudara Yesus yang menolak kehadiran-Nya karena memandang latar belakang-Nya.Allah akan berpihak pada orang-orang yang mau berpihak pada-Nya, rendah hati, sederhana serta setia pada Allah.
Renungan oleh : Sr. Margo, PRR.(Komsos.Purbowardayan)