Renungan Minggu Prapaskah IV

KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Umat beriman yang dikasihi Tuhan.  Hari Minggu ke empat Prapaskah ini disebut Hari Minggu Laetere atau hari Minggu suka cita.

Kita bersuka cita atas kasih karunia Allah yang selalu menyertai kita umat manusia dengan kesabaran dan pengampunan agar manusia dapat diselamatkan dari kesalahan  atau dosa yang menghancurkan, mematikan dan Kembali kepada Allah dan hidup didalam Dia.

Umat beriman yang dikasihi Tuhan.

Bacaan pertama pada Minggu Laetere ini menggambarkan tentang  Ketidak setiaan bangsa Israel dan pemimpin-pemimpin mereka  kepada Allah. Mereka menajiskan Rumah Allah.

Menanggapi ketidaksetiaan bangsa ini, Allah  telah berulang-ulang mengirimkan pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena kasih sayang Allah kepada umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya.

Mereka tidak mengindahkan pesan-pesan Allah itu, bahkan  mereka  mengolok-olok utusan-utusan Allah, menghina firman-Nya dan mengejek nabi-nabi-Nya.

Akibat dari  ketidaksetiaan ini, bangsa Israel  diserang dan dikuasai oleh bangsa lain.

Semua dimusnahkan, dan mereka mengalami keruntuhan. Yang tersisa dari bangsa ini dibawa ke Babel dan dijadikan budak. Apakah Allah membiarkan bangsa Israel tetap dalam penderitaan dan keterpurukan? Tentu tidak.

Allah yang penuh dengan kasih sayang memulihkan Kembali hubungan-Nya   dengan bangsa keras kepala ini, memulihkan kehidupan mereka dengan membangun Kembali rumah Allah, menyertai mereka dan memanggil mereka pulang ke Yerusalem, Kembali kepada Allah.

Dapat dipastikan  pemulihan ini membawa sukacita bagi Israel  maupun  bagi Allah.

Bacaan kedua,  menjelaskan mengenai kasih Allah yang  menyelamatkan dan menghidupkan.

Allah yang kaya dengan Rahmat dan oleh kasih karunia-Nya yang besar menghidupkan kita Bersama dengan  Kristus.

Kita mati karena kesalahan-kesalahan  kita sendiri, diselamatkan oleh kasih karunia dan kita dibangkitkan Bersama Kristus. Kasih karunia Allah akan selalu menyertai kita dimasa yang akan datang sesuai kebaikan-Nya terhadap kita didalam Kristus.  Keselamatan ini menjadi alasan kita bersukacita.

Perlu kita ingat bahwa Keselamatan adalah Rahmat dari Allah bukan hasil pekerjaan kita, jadi kita tidak perlu memegahkan diri dan merasa diri lebih hebat dari yang lain. Kita diciptakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah disiapkan Allah, bukan kesalahan-kesalahan.

Karena Allah mau supaya kita hidup di dalam Dia.

Rasul Yohanes dalam Injilnya menegaskan bahwa Kasih setia  Allah yang tak berkesudahan menjadi   sempurna dan total didalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.

Allah mengutus Anak-Nya kedalam dunia supaya menyelamatkan dunia.

Untuk dapat selamat orang harus “memandang” Kristus yang “ditinggikan” di salib, artinya, manusia percaya bahwa Dia adalah anak tunggal Allah. Dengan percaya yakni mengamini dengan kata dan perbuatan, manusia memperoleh hidup kekal.

Karena Allah si pemilik dan penguasa kehidupan, kuasa itu diserahkan kepada Kristus sebagai Anak Tunggal. Anak itu sendiri adalah hidup . Ia memiliki hidup didalam diriNya, menganugerahkannya kepada mereka yang percaya kepada-Nya.

Allah tidak datang ke dalam dunia untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan.

Yang percaya terhindar dari hukuman dan tidak percaya berada dibawa hukuman.

Yang dimaksud adalah hukuman karena dosa, karena perbuatan-perbuatan jahat dilakukan oleh mereka. Karena mereka menolak untuk percaya pada Kristus  Anak Tunggal Allah yang digambarkan sebagai Terang yang datang kedunia, dan lebih memilih untuk terus hidup dalam kegelapan, tinggal sebagai manusia lama, hidup dalam dosa.

Sedangkan yang percaya, mereka  datang kepada Kristus sebagai Terang, sehingga menjadi jelas perbuatan mereka dilakukan dalam Allah.

Umat beriman yang dikasihi  Tuhan.

Kasih Karunia Allah berlimpah ruah dan tak berkesudahan bagi kita. Allah begitu mengasihi kita manusia pendosa ini, Dia merasa tidak cukup-cukupnya mencurahkan kasih itu, sehingga harus mengutus dan mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal demi menyelamatkan dan menghidupkan kita. Allah tak ingin kita binasa, musnah, menjadi budak dosa kita sendiri.

Ia mau memulihkan kita, agar kita  dapat Kembali kepada-Nya. Allah  tak ingin kita mati dalam kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa kita, tapi Ia mau kita selamat karena kasih karunia-Nya. Allah tidak mau kita terus tinggal dalam kegelapan dan hukuman dosa.

Ia mau  kita datang kepada Terang dan menerima Terang itu yakni Yesus Kristus Putera-Nya Tunggal-Nya, dan percaya kepada-Nya, agar dapat hidup kekal. Mari, kita pulihkan hubungan kita dengan-Nya, pulihkan hidup kita dengan sesama.

Mari kita tinggalkan kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa kita, mari kita tinggalkan kegelapan hidup dan datang dan terima serta percaya pada Kristus yang adalah Terang yang mengantar kita kepada kehidupan.

Selamat berhari Minggu Laetere: Minggu sukacita. Bersuka cita karena dikasihi dan diselamatkan secara luar biasa. Tuhan memberkati kita semua.

Sr. Theresiani Bupu, DSY. (Komsos.Purbowardayan)

WhatsApp
Twitter
Facebook

Post a comment