Renungan Hari Minggu Biasa II

KOMSOS.PURBOWARDAYANPiala sepak bola dunia dapat mengundang orang dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia, datang untuk melihat langsung dan ada yang berusaha untuk bertemu dengan pemain idola.

Demikian pula ketika ada konser grup band dari Korea; BTS, EXO, Seventeen dll, berbondong-bondong  kaum muda dengan penuh antusias datang untuk menyaksikan langsung. Untuk menyaksikan dan bertemu sang idola, tak sedikit biaya yang dikeluarkan.

Para murid Yohanes dalam bacaan injil pada hari ini, berusaha melihat Yesus secara langsung dari dekat. Dan betapa gembiranya mereka karena Yesus mengetahui keinginan hati mereka. Yesus bahkan mengundang mereka untuk tinggal bersama-Nya. Ia berkata kepada mereka, “marilah dan kamu akan melihat!”. Mereka tidak sia-siakan undangan Yesus. Mereka datang dan tinggal bersama-Nya.

Undangan Yesus untuk tinggal bersama-Nya diberikan juga kepada kita. Yesus mengundang para orang tua, kaum muda, remaja, anak-anak. Bagaimana kita menanggapi tawaran Yesus untuk datang, melihat dan tinggal bersama dengan-Nya?

Banyak tawaran duniawi zaman sekarang yang begitu menarik yang membuat kita merasa sangat tertarik melihat bahkan tinggal didalamnya sampai mager. Kita cenderung melihat dan berlama-lama menggenggam HP, dengan berbagai tontonan menarik; tik tok, drakor kesukaan para Wanita. Berbagai game menarik kesukaan para lelaki. Berjam – jam kita bisa ‘tinggal bersama’ HP tercinta ketimbang tinggal bersama Yesus selama 5 mt, 10’, 15’ kita sudah merasa sangat lama.

Ditengah dunia yang hiruk pikuk dengan berbagai tawaran menarik, Tuhan tetap setia mengundang kita untuk sejenak tinggal bersama dengan-Nya dalam doa pribadi atau bersama dengan keluarga, dengan komunitas-komunitas. Tuhan tetap setia mengundang kita untuk sejenak membaca dan merenungkan sabda-Nya ketimbang membaca berita hoax yang memenuhi berbagai media social. Kita diundang secara istimewa untuk sejam bersama-Nya dan dengan umat merayakan Ekaristi kudus ketimbang rebahan. Kita juga diundang untuk tinggal bersama dengan-Nya yang hadir dalam diri orang-orang miskin dan tersingkir.

Pertanyaan penting untuk kita renungkan, “Apakah undangan Tuhan  tersebut selalu setia saya tanggapi sebagaimana Tuhan setia mencintaiku walau berdosa sekalipun? Apakah saya setia tinggal bersama-Nya dalam doa? Apakah saya setia tinggal sejam bersama-Nya dalam perayaan Ekaristi  kudus?

Marilah, diawal tahun 2024 ini, kita perbaharui difup kita, diantanya  adalah, tinggal bersama Tuhan dalam doa-doa, ekaristi kudus dan dalam perbuatan amal kasih. Tuhan memberkati. (Komsos.Purbowardayan) 

WhatsApp
Twitter
Facebook

Post a comment