KOMSOS.PURBOWARDAYAN – ” Stay Connected”
Menembus lorong sunyi,
Berbenah dan menata diri
Memantapkan integritas diri
Menanti Dia di sudut hati.
Apa yg kita siapkan manakala kita akan pergi atau menyiapkan event besar dalam hidup ?.
Hampir pasti keterhubungan atau stay connected dengan yang lain menjadi amat penting.
Karena jaringan yg stabil didukung dengan provider yang kuat membuat komunikasi menjadi terjaga untuk memastikan kesiapan matang.
Keterhubungan jaman ini bukan hanya fisik tetapi lebih lebih secara virtual. Kesiapan mental kita saat ini banyak ditentukan juga oleh keterhubungan yang stabil, menjadi pola hidup orang saat ini.
Akan menjadi kelabakan manakala tak terhubung dengan yang lain atau hilang signal dan tanpa jaringan. Demikian juga dalam menyiapkan hari kedatangan Tuhan, kita butuh koneksitas, keteterhubungan yg mendalam dengan Tuhan.
Seperti bacaan hari ini tidak panjang tetapi memuat kata berjaga-jagalah sampai 4 kali.
Kita diajak berjaga – jaga akan datangnya akhir jaman. Tiap orang memiliki waktu dan caranya berbeda untuk berjaga dalam menyambut datangnya hari dimana kuasa Tuhan dinyatakan.
Semua orang tidak ada yang mengetahui bahkan detik ke depan akan hidupnya.
Maka Matius melukiskannya penuh dramatis dalam 2 oase kehidupan yang kontras.
Yang satu sisi digambarkan bahwa hari H seseorang dipersiapkan dengan berjaga di sisi lain seseorang tidur.
Namun di ujung waktu kehidupannya itulah yg menentukan kebahagiaan sejatinya.
Sisi yang mana yg akan kita pilih? Jawabannya adalah kehendak bebas masing-masing.
Namun satu hal yg menarik adalah jalan mana yg dipuji bahagia dalam Injil tak lain adalah seseorang yg telah memaknai hidupnya dengan kesiapsediaan dengan senantiasa berjaga dan terhubung(stay connected) dengan tuannya. Yang dilukiskan dalam sabda….
” Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Kukatakan kepada semua orang berjaga-jagalah”
Tugas berjaga jaga bukan soal kewajiban hidup saja, tetapi soal kesadaran bahwa tiap saat adalah saat yg baik untuk mengalami keterhubungan dengan Tuhan.
Caranya ? Ibarat jaringan internet, butuh signal yakni iman kita, keterbukaan untuk mengandalkan kekuatan Tuhan dalam hidup, setelah ada signal kita masih butuh jaringan yakni cara kita terhubung bisa lewat wifi atau data.
Cara kita terhubung kuat dengan Allah yakni doa, devosi, puasa,amal kasih,dan perayaan sakramen sakramen khususnya sakramen ekaristi.
Apakah cara ini kita siapkan dengan baik, sebaik jaringan wifi kita ? atau data kita ? Apakah kita telah menjaga kestabilannya ? Jika sudah, kapan kita akan siap terkoneksi ? Hanya saat duka ? Saat bahagia ? Atau sepanjang waktu hidup kita ?.
Masa adven ini menjadi saat terbaik untuk memperkuat jaringan relasi kita dengan Tuhan, dan berjaga agar hidup kita tidak tertidur yakni hidup tanpa makna dan dinamika iman.
Mari kita manfaatkan jaringan yg ada yakni doa, amal kasih dan perayaan sakramen menjadi sarana hidup kita makin matang, bahagia dan bermakna sebagai saat berjaga.
Maknai dan jadikan saat lelahmu, dukamu, bahagiamu menjadi saat paling sejuk dan paling nyaman untuk berkanjang dari hati ke hati dengan Allah.
Contemplating
Hening…… Hadir penuh dihadirat Tuhan. Tarik nafas perlahan. Sadari setiap tarikan nafas adalah saat menimba hubungan kasih Tuhan. Biarkan Tuhan mengisi ruang batin kita seiring nafas kita.
Actuating
Membiasakan diri saat lelahku, dukaku, bahagiaku menjadi saat terbaik untuk berkanjang dan berdialog dari hati ke hati dengan Tuhan.
Reflecting
Apakah aneka peristiwa hidup, telah mengajariku untuk makin hidup secara berkualitas seperti Yesus.
Praying
Allah Bapa kami, berilah kami hati yang damai, agar kami mampu membina diri secara berkualitas melalui aneka keutamaan yang mengarahkan kami untuk terus berjaga hingga kami boleh mengalami kebahagiaan sejati bersama Kristus Tuhan kami. Amin.
Salam Veritas Berkah Dalem
Renungan oleh: Sr. Albertine. OP. (Komsos.Purbowardayan)