KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Pemaparan dan Pengasahan RAPB Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan Surakarta (Paroki Purbowardayan) untuk tahun 2025 sukses digelar.
Acara tersebut digelar di Aula Albertus Paroki Purbowardayan, Minggu, 24 Februari 2025 siang Waktu Indonesia Barat dan dihadiri 185 orang.
Mereka yang hadir di antaranya adalah pengurus PGPM, Dewan Paroki Harien, Tim Pelayanan, Tokoh Umat hingga Ketua Lingkungan.
Acara berlangsung lancar tanpa kendala meski ada beberapa peserta yang datang terlambat.
Romo Albertus Lilik Kurniawan, Pr, Vikaris Pastor Paroki Purbowardayan dalam sambutannya mengatakan, semua program yang sudah dibuat diharapkan bisa terlaksana.
Sementara itu, Pastor Paroki Purbowardayan, Yoseph Supriyanto, Pr meminta kepada seluruh peserta rapat guna melaksanakan semua program, dengan sebaik mungkin, baik itu investasi maupun visioner.
Imam yang kerap disapa Romo Supri itu juga mengajak para peserta untuk semakin menjadi Katolik dan Apostolik (merasul,-red).
Satu di antara pembahasan penting dalam acara ini adalah tentang arah Pastoral Paroki tahun 2025 hingga pemaparan program-program pelayanan dan tumbuk ageng.
Arah Pastoral Paroki tahun ini adalah tinggal dalam Kristus dan berbuah, serta menjadi Katolik dan Apostolik di tengah perubahan masyarakat.
Yulius Widyarta, Wakil DPPH Paroki Purbowardayan mengatakan, tujuan acara ini adalah agar semua peserta yang hadir mengetahui arah pastoral Paroki.
Selain itu, semua peserta yang hadir bisa dengan cermat dan paham serta menyetujui semua program pelayanan milik masing-masing bidang ataupun timpel.
“Seluruh peserta rapat bisa mengetahui tentang arah pastoral dan tekanan pastoral paroki Purbowardayan dan diharapkan para seluruh peserta bisa jadi pelopor dan bisa mengajak seluruh umat dalam mewujudkan arah pastoral dan tekanan pastoral tersebut,” ujar Yulius Widyarta ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Senin, 24 Februari 2025.
“(Dan) seluruh peserta rapat diharapkan bisa mengetahui, mencermati, memahami, menyetujui dan akhirnya mau melaksanakan seluruh program pelayanan yang sudah ditetapkan sesuai bidang kerja masing-masing,” sambungnya.
Pemaparan acara Tumbuk Ageng Paroki Purbowardayan juga ikut dijelaskan dalam acara ini.
Di mana, arti ‘Tumbuk Ageng’ adalah upacara besar yang dilakukan seseorang ketika usianya menginjak 64 tahun (8×8 windu) atau berusia 80 tahun (10×8 windu).
Pada tahun 2025 ini, Paroki Purbowardayan akan memasuki usia 64 tahun.
“Usia 64 tahun dengan perayaan Tumbuk Ageng ini sangat khusus bagi gereja kita, itu semua hanya bisa terjadi semata-mata oleh karena karya Roh Kudus yg diimani dan dihidupi oleh seluruh umat Paroki Purbowardayan,” jelas Yulius.
“Sebagai ucapan syukur atas Rahmat Allah ini maka kita akan mengadakan perayaan peringatan Tumbuk Ageng Paroki Purbowardayan.”
Beberapa acara/selebrasi yang akan dilaksanakan selama event Tumbuk Ageng itu adalah Acara Seni, Lomba koor/mazmur, lomba olahraga, pentas wayang kulit dan seagainya. (Komsos.Purbowardayan)