KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Luar biasa! Sebanyak 97 anggota Paguyuban Ibu-ibu Paroki Gereja Katolik Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan yang terpilih sah dilantik menjadi pengurus baru periode 2025-2027 atas Rahmat Tuhan.
Berderet seragam seragam bernuansa batik, pelantikan diselenggarakan dalam perayaan Ekaristi Pesta Pembaptisan Yesus pada hari Minggu, 12 Januari 2025, pukul 18.00 WIB.
Pelantikan telah sesuai dengan pedoman Dewan Pastoral Paroki Purbowardayan serta syarat dan ketentuan yang berlaku.
Disaksikan oleh umat yang hadir dan Rahmat Tuhan melalui tangan Rm. Yosef Supriyanto, Pr, Ibu-ibu Paroki beserta jajaran Ibu-ibu 12 Wilayah Paroki Purbowardayan dikukuhkan.
Ibu Maria Retno Eko Novi Yanti, Ketua Paguyuban Ibu-ibu Paroki Purbowardayan yang terpilih menggantikan Ibu Angelia Sri Yuliani.
Berasal dari wilayah St. Yohanes Don Bosco, Pucangsawit, Ibu Maria Retno Eko Novi Yanti sebelumnya telah aktif dalam Paguyuban Ibu-ibu Paroki sejak 2016 menjabat sebagai sie sosial dan sie usaha.
Tak heran akan keaktifannya, beliau melayani sejak muda hingga ikut serta dalam penataan bunga altar.
Sungguh mengagumkan, beliau dipercaya menjadi ketua dengan kerendahan hati.
“Anggota Paguyuban merupakan perwakilan dari tiap wilayah yang ditunjuk dan dengan kerelaan hati untuk ikut serta dalam tugas pelayanan,” lafal Ibu Maria Retno Eko Novi Yanti.
Dilakukan secara voting tertutup, anggota terdiri dari 21 pengurus harian, 12 pengurus inti, 64 pengurus pleno, dan terbagi menjadi beberapa bagian sie pelayanan.
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui mengenai pelayanan Ibu-ibu Paroki. Bukan sekedar merangkai bunga, hebatnya paguyuban ini memiliki kegiatan rutin dan program kerja.
Menilik pelayanannya, berbagai kegiatan rutin dilaksanakan. Pertemuan pengurus diadakan setiap bulan, tentu dilaksanakan untuk menyusun dan menyalakan kegiatan yang berjalan. Ibu-ibu Paroki menunjukkan cintanya kepada Gereja dengan kepedulian terhadap kebersihan. Ya, kerja bakti bergilir setiap wilayah pada hari Sabtu dan Rabu menjadi aktivitas yang tidak ditinggalkan, hingga caos dahar Romo pun disiapkan bergilir tiap wilayah.
Program kerja dibuat untuk mendukung pelayanan, yakni seminar, ziarah, dan pelatihan merangkai bunga.
Ketua dan anggota yang telah terlantik merasa sumringah atas tugas yang diberikan.
“Harapannya kita dapat bekerjasama dan saling mendukung untuk menjalankan tugas dan kegiatan pelayanan demi tercapainya visi dan misi Gereja,” hajatnya.
ahli! Selamat mengemban tugas dengan setia.
(Komsos Purbowardayan)