Renungan Singkat Minggu Biasa XXIX

KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Kita adalah anak-anak Allah. Jati diri sebagai anak-anak Allah salah satunya mempunyai kebebasan.

Artinya kita telah dibebaskan dari kuasa dosa dan kita mempunyai kebebasan untuk menjalani hidup seturut kehendak Allah.

Tetapi perlu diingat apa yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah. Apa yang dikehendaki manusia, belum tentu menjadi kehendak Allah.

Maka sebagai anak Allah, hendaknya kita berusaha untuk terus mencari menemukan dan menjalankan apa yang menjadi kehendak Allah.

Usaha itu perlu diimbangi dengan rasa Syukur atas apa yang telah kita terima dari Allah.

Sebagai contoh, kita saat ini sedang memasuki masa politik.

Maka kita sebagai anak-anak Allah dituntut bijak dalam bersikap.

Ada semboyan 100% katolik 100 % Indonesia yang pernah dicetuskan oleh (Alm) Mgr. Soegijapranoto.

Semboyan ini menyadarkan bahwa kita anak-anak Allah yang sungguh katolik dengan berladaskan iman akan Allah, sekaligus warga negara yang baik memilki sikap yang bijak dalam menghadapi situasi politik.

Sederhananya kalau kita sungguh Katolik ya seharusnya kita sungguh Indonesia yang melakukan kewajibannya sebagai warga negara.

Apa yang kita lakukan menjadi perwujudan iman kepada Allah. Sebagai orang beriman kita wajib mengungkapkannya melalui beragam doa yang kita hayati kepada Allah.

Akhirnya keduanya bisa kita hayati dan laksanakan sekaligus.

Baik sebagai anak-anak Allah ataupun sebagai warga negara yang baik.

Dengan itu dapat sejalan dengan pesan Yesus “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Komsos.Purbowardayan)

Renungan oleh: Fr. Paul Sih Nugroho, Pr.

WhatsApp
Twitter
Facebook

Post a comment