KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur adalah sebuah bentuk kisah alegoris.
Pemilik kebun anggur adalah Allah.
Kebun anggur menyimbolkan Israel atau bangsa terpilih.
Para penggarap menunjuk pemimpin bangsa terpilih. Para hamba adalah utusan (nabi), sedangkan Sang Putera adalah Yesus.
Semua memperlihatkan mana yangsetia dan bertanggung jawab. Para penggarap disuruh untuk menggarap kebun anggur tapi rasanya tidak bertanggung jawab.
Injil Matius mengisahkan pemilik kebun anggur berturut-turut mengirim beberapa hamba namun mengalami nasib buruk: ditangkap, dilempari batu, bahkan dibunuh.
Kematian para nabi memperlihatkan bagaimana mereka setia sampai titik akhir pada tugas yang diemban.
Pertanyaan permenungan: apakah kita tetap juga mau setia dalam tugas atau panggilan Tuhan? (Komsos.Purbowardayan)
Renungan oleh: Rm. Albertus Lilik, Pr (Vikaris Paroki Purbowardayan)
