KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Hampir seminggu berlalu, tetapi keseruan dan kemeriahan lomba Koor PIA-PIR Gereja Katolik Santa Perawan Maria Paroki Purbowardayan, Surakarta sukses membuat umat dan para peserta gamon (gagal move-on).
Lomba yang diselenggarakan di Aula Albertus, Paroki Purbowardayan pada Minggu, 27 Juli 2025 mempertemukan perwakilan anak-anak serta remaja dari 12 wilayah.
Mereka yang terpilih diminta untuk menyanyikan lagu yang telah ditetapkan panitia.
Lomba yang menjadi satu di antara rangkaian acara Tumbuk Ageng Paroki Purbowardayan ini semakin meriah karena para peserta tampil dengan kreativitas mereka.
Ada yang memakai alat musik tambahan hingga seragam yang menarik serta indah untuk dipandang.
Romo Yoseph Supriyanto, Pr selaku Pastor Paroki Purbowardayan mengaku kagum dan senang dengan antusiasme anak-anak.
Romo Supri, sapaannya, berpesan agar anak-anak dan remaja di Paroki Purbowardayan bisa aktif terlibat dalam pelayanan setelah lomba ini rampung diselenggarakan.
Ia berharap, suatu saat, anak-anak dan remaja di wilayah-wilayah bisa aktif untuk tugas koor atau paduan suara pada misa mingguan.
Acara ini berlangsung meriah karena ada sekitar 200 tamu yang hadir untuk mendukung tim kebanggaan mereka masing-masing.
Natalias Lestari, selaku panitia parade Lomba Koor PIA-PIR mengaku senang dan gembira melihat antusias anak-anak serta remaja dan juga umat untuk menyukseskan acara ini.
“Teruntuk semua anak-anak, para pendamping wilayah, dan pelatih wilayah, kalian semua luar biasa. Mau berproses bersama2 dalam kegiatan parade koor PIA-PIR ini,” ujar wanita yang kerap disapa Tari ini dengan penuh bangga.
Meski begitu, Tari mengaku bahwa terdapat kendala dalam terselenggaranya lomba ini.
“Kendala nya, mungkin ke tempat nya, karena ini yg maju koor anak2, suara mereka kurang terdengar. Trus di tambah suara bising dari para peserta yg telah tampil,” jelas Tari.
Diketahui, para peserta lomba ini adalah anak-anak berusia 6-15 tahun yang berdomisi dalam sebuah wilayah di Paroki Purbowardayan.
Juri dalam lomba ini adalah tiga frater dari Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta.
Mereka di antaranya adalah Frater Gregorius Edgar Caesar Lukito, Frater Anselmus Ryan Ewaldo, serta eks TOP-er Paroki Purbowardayan, Frater Paulus Sih Nugroho.