KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Katolik Paroki St. Perawan Maria Regina, Purbowardayan, Surakarta menghadiri acara bertajuk Wawan Hati dengan Eks Wali Kota Solo, FX. Rudyatmo.
Acara itu digelar di Girly Corner, Pucangsawit, Surakarta pada Selasa (31/10/2023) malam.
Puluhan OMK beserta perwakilan Paroki, seperti Ambrosius Marjono, Fr. Paulus sih Nugroho, Pr hingga Rm. Albertus Lilik, Pr hingga pengurus wilayah Pucangsawit hadir pada acara itu.
Adapun acara yang berlangsung selama dua jam tersebut berlangsung seru dan menarik.
Para peserta yang hadir, terkhusus OMK diajak berdisukusi dan tanya jawab seputar politik.
Ketua OMK Purbowardayan, Misael Amet mengatakan bahwa pihaknya sempat was was akan ajakan untuk mengikuti wawan hati dengan FX. Rudy tersebut.
Sebab, menurutnya, saat ini sedang dalam situasi politik dan ia maupun pihaknya enggan salah melangkah.
“Saya pribadi bersama teman-teman pengurus menyadari bahwa nanti kemungkinan ada politik,” kata Amet saat ditemui di lokasi.
“Menang ada ketakutan karena kita OMK, masih awam, masih muda masih segar-segarnya yang mana soal politik ini masih tabu dan teman-teman merasa takut.”
“Apalagi di sosmed politik itu soal kecurangan, korupsi dan lain-lain,” sambung Amet
Akan tetapi, Amet dan pihaknya merasa sedikit lega karena acara bisa berjalan lancar dan sesuai yang diinginkan oleh pihaknya.
“Mengenai tawaran-tawaran tertentu, sedikit berhati-hati. Ini bukan pertimbangan saya sebagai ketua OMK Paroki, saya sudah berkonsultasi dengan rama dan frater, bahkan hari ini pun saya mengajak rama dan frater,” kata Amet.
“Dimana gereja tidak digunakan untuk berpolitik.”
FX Rudy alias Rudy menjelaskan bahwa umat Gereja Katolik, terkhusus OMK harus melek politik.
“Jadi umat Katolik itu jangan takut dengan identitas diri. Yang kedua agar orang muda Katolik paham betul tentang politik dan mencari pemimpin yang lebih baik daripada yang terburuk,” Kata Rudy saat ditemui di lokasi.
“Karena kalian mendirikan organisasi orang muda itu sudah berpolitik cuman bukan politik praktis (tetapi,-red) politik untuk pengembangan gereja,” kata Rudy.
Agar paham akan politik, Ia mengatakan bahwa setiap pribadi, terkhusus orang muda harus memasuki organisasi partai politik.
Prodiakon Paroki Purbowardayan tersebut mengajak kaum muda untuk mau terjun ke masyarakat luas dan memberikan kontribusi yang positif.
Menurutnya, kaum muda dan seluruh umat Gereja Katolik, tak terkecuali umat Purbowardayan harus berani terlibat langsung di masyarakat sekitar dimana mereka tinggal.
Rudy pun tak menampik bahwa satu di antara caranya ialah dengan memasuki atau menjadi kader partai politik (Parpol).
Sementara itu, Fr Paulus Sih Nugroho, Pr atau yang kerap disapa Fr. Paul mengatakan, bahwa umat Gereja Katolik dan khususnya kaum muda harus cermat dalam memilih pemimpin rakyat atau presiden.
Frater yang tengah menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Purbowardayan itu meminta seluruh umat untuk memilih capres-cawapres berdasarkan visi-misinya.
“Ikuti hati nurani, kalau orang bilang apa, jangan mudah terprovokasi. Tetapi, di balik itu kita melihat situasi yang ada, latar belakang setiap pribadi yang akan kita pilih,” tutur Frater yang kerap disapa Paul itu.
Ia meminta kepada seluruh umat untuk tak terprovokasi dengan statement-statement negatif yang saat ini tengah marak di media sosial (medsos) jelang Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Komsos.Purbowardayan)