KOMSOS.PURBOWARDAYAN – Setiap kali kita mengikuti perayaan liturgis seperti Ekaristi, Ibadat Sabda maupun perayaan devosional tentu akan menggerakkan sebagian anggota tubuh kita.
Baik itu Imam, selaku pemimpin ibadat hingga umat sekalipun akan melakukannya.
Sebagai contoh, ketika berada di depan tabernakel, setiap pribadi melakukan gerak berlutut.
Contoh lain ialah saat menebahkan dada ketika mendoakan doa tobat.
Namun, ternyata, setiap gerak-gerik atau gerak tubuh yang kita lakukan selama mengikuti perayaan liturgis memiliki sebuah makna
Bahkan, tata gerak ‘duduk’ yang kerap kita praktikan saat Misa dan perayaan liturgis lainnya pun memiliki sebuah makna.
Ada 10 tata gerak dalam liturgi dan seluruhnya memiliki makna, di antaranya adalah:
Berjalan
Berjalan merupakan ungkapan hakikat umat Allah yang sedang berziarah dan bergerak menuju tanah surgawi, tanah air sejati dan juga merupakan ungkapan kesiapsediaan kita untuk secara aktif menyambut dan menanggapi tawaran kasih karunia Allah yang selalu ada di depan kita.
Berdiri
Berdiri mengungkapkan perhatian, kepedulian, penghormatan dan kesiapsediaan terhadap kehadiran Tuhan melalui diri pemimpin ibadat, sabda, dan doa. Berdiri juga melambang kan situasi dan keberadaan orang-orang Kristen sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus.
Duduk
Duduk melambangkan kesiapsediaan umat beriman untuk mendengarkan sabda Tuhan, dan bagi pemimpin liturgi resmi seperti uskup dan imam duduk juga mengungkapkan martabat nya sebagai seorang pemimpin atau pengajar umat beriman.
Berlutut dan Membungkuk
Berlutut dan membungkuk melambangkan hal yang sama yaitu sikap penghormatan, segan, kerendahan hati, ketidakpantasan, pertobatan, dan bahkan ungkapan penyembahan kepada Allah. Antara berlutut dan membungkuk dibedakan dalam hal intensitas. Berlutut mengungkapkan intensitas penghormatan dan ungkapan kerendahan yang lebih dalam dibandingkan dengan membungkuk. (Catatan: ungkapan penghormatan tidak selalu harus dibatasi dengan gerakan berlutut dan membungkuk, tetapi harus disesuaikan dengan budaya setempat).
Meniarap (prostratio)
Meniarap mengungkapkan ketidakpantasan, kerapuhan, kelemahan, penghormatan, dan kerendahan hati di hadapan Allah secara paling intensif dan dilakukan dalam rangka suatu permohonan yang sangat penting.
Tangan terkatup, terangkat, dan terentang
Tangan adalah alat utama tubuh manusia. Hampir semua aktivitas manusia tidak bisa dilepaskan dengan tangan, maka gerakan tangan mengungkapkan seluruh tindakan diri manusia.
Tangan terkatup melambangkan perjumpaan antara Allah dan manusia, sikap hormat, permohonan dan penyerahan diri manusia kepada Allah. Tangan terangkat dan terentang mengungkapkan sikap kesiapsediaan dan keterbukaan terhadap Allah, ketidak-berdayaan, kekosongan, kemiskinan, penyerahan.
Penumpangan Tangan
Penumpangan tangan mengungkapkan permohonan dan pencurahan Roh Kudus dan berkat, pelimpahan kuasa atau wewenang kepemimpinan untuk tugas menggembalakan, mengajar, dan menguduskan, (Bil 27:18-23, Kej 48:14-20, Kis 8:17, Kis 6:6, Kis 13:3).
Tanda Salib dan Berkat
Tanda salib pertama-tama mengungkapkan iman dasar kristiani akan salib Kristus yang membawa penebusan dan keselamatan. Tanda salib menunjuk kuasa salib Kristus yang menyelamatkan dan tanda perlindungan Kristus terhadap kuasa jahat dan setan. Tanda salib yang disertai dengan seruan Allah Tritunggal mengungkapkan kenangan akan baptisan yaitu saat menjadi milik Kristus dan menyatakan pengakuan imannya. Pemberkatan dengan tanda salib atas orang atau benda mengungkapkan pelimpahan kuasa dan daya Allah yang menyelamatkan dan melambangkan bahwa orang atau benda yang diberkati itu adalah milik Kristus.
Menebah Dada
Menebah dada mengungkapkan penyesalan diri dan pertobatan, mengakui dirinya bersalah dan berdosa, ungkapan ketidakpantasan dan pengakuan dosa di hadapan Allah.
Ciuman, Berpelukan, dan Jabatan Tangan
Ciuman, berpelukan dan berjabat tangan mengungkapkan sikap hormat dan ikatan persaudaraan yang erat dan akrab. (Catatan: bentuk ungkapan penghormatan dan persaudaraan sangatlah tergantung pada budaya dan jaman tertentu).
Pembasuhan Tangan
Pembasuhan tangan atau kaki dengan air merupakan ungkapan permohonan agar Allah berkenan mengampuni dosa dan membersihkan dari kesalahan dan dosa.